e: Kawan, boleh kah aku meminjam namanya untuk mengembalikan diriku tapi setelah ku pikir- pikir lebih dari nama itu yang ku takutkan, mungkin jiwa atau raganya. tujuanku simple bukan masalah cintaku padanya tapi yah untuk memancing motivasiku, itu kata kalbuku
u: aku takut kamu akan berlebih kawan, mungkin cintamu yang dulu akan tumbuh lagi. Aku takut.
e: benar kawan, kalbuku mengatakan hanya untuk memancing motivasiku, aku rindu diriku yang dulu dan dahulu yang membuatku seperti ya Dia kawan, memang dulu aku sangat menyayanginya, aku berpikiran dia teman dari teman masa kecilku tapi mungkin itu hanya khayalku yang mengada- ada dan sekarang aku sudah dewasa kata usiaku dan aku mencoba menepis kalau teman dari teman kecilku itu dia.
U: tapi kawan, aku lah yang sekarang menyayanginya, dia itu berbeda lain dari kebanyakan yang sejenis dengannya, bagaimana kawan, aku takut rasamu akan kembali menyergapmu dan kau lupa akan semuanya. Kau kalap, kalap kawan
E: ya aku juga takut. Terus bagaimana ini kawan? Aku rindu diriku yang dulu saat aku selalu bersyukur dan seimbang antara dunia dan akhiratku. Dan banyak dari ulahnya yang membuatku di jalan yang lurus itu. mau kah engkau melihatku sebahagia dulu kawan?
U: aku mau kawan melihatmu bahagia sebahagia dulu tapi kawan mengapa harus dia, apakah tak ada hal lain yang bisa membuatmu bahagia selain memakai namanya?
E : andaikan aku bisa menjawabnya kawan,
U : kamuu
E : (mengambil nafas)iya. aku. salahkah kawan? aku seperti sekarang karenanya. dia jago memakai bahasa Belanda dan aku pun bisa karenanya. aku belajar dari semua yang dia senangi dan juga dia pelajari
U : kawan??
E : (tersenyum) (pergi)
Jan4
namanya, bolehkan ku pinjam??
Advertisements